Video Youtube Udin SeDunia dan Lirik Lagu

0 komentar

Video Youtube Udin SeDunia. Berikut Video Youtube Udin SeDunia yang lagi ngetop saat ini.



Lirik Lagu Udin SeDunia :
“ini lagu tentang sebuah nama..”
“kata orang udin nama kampungan”
“jadi lagu enak juga didengar”
“kalau gak percaya, simak dengan seksama”

“udin yang pertama, namanya Awaludin”
“udin yang suka di kamar, namanya Kamarudin”
“udin yang hidup di jalanan, namanya Jalaludin”
“udin penggembala, namanya Sapiudin”

“moooooo…”

“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”
“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”

“Udin yang sering ke masjid, namanya Alimudin”
“Udin yang rajin berdoa, namanya Aminudin”
“Udin yang agak stress, namanya Sarapudin”
“Udin yang tidak stress, namanya Sadarudin”

“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”
“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”

“Udin yang penjual nasi, namanya Nashirudin”
“Udin yang suka ke WC, namanya Tahirudin”
“Udin yang suka telepon, namanya Hapipudin”
“Udin yang jadi teroris, namanya!!!”
“Noordin M Top!”

“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”
“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”

“Udin yang terakhir… namanya Akhirudin…”

sumber : kaskus.us
Read More

Video Panas Iwan Fajarudin Anggota DPRD Purworejo Beredar

0 komentar

Video Panas Iwan Fajarudin Anggota DPRD Purworejo Beredar. Merasa jadi korban skenario politik rivalnya, Iwan Fajarudin, anggota FPAN DPRD Purworejo berencana melaporkan dan menuntut penyebar dan pembocor video panas dirinya bersama istrinya yang menghebohkan masyarakat di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Penyebaran video mesum pertama kali muncul di lingkungan kantor DPRD Purworejo, yang sehari-hari merupakan tempat Iwan bekerja sebagai anggota Dewan termuda.

Yang mengherankan, menurutnya penyebaran video mesum Iwan bersama istrinya, MH, itu tepat sebulan menjelang akan diadakanya musyawarah pimpinan cabang (Muscab) Partai Amanat Nasional (PAN) untuk memilih Ketua DPD Tingkat II PAN Purworejo.

"Jika tidak berhalangan dan tidak diundur karena ada kasus video saya ini akhir bulan April akan digelar," ungkap Iwan Fajarudin yang merupakan anggota DPRD Purworejo termuda saat dihubungi detikcom, Rabu (3/3/2011).

Iwan, dalam klarifikasinya tentang bocornya video mesum dirinya bersama istrinya membenarkan berita detikcom sebelumnya yang disampaikan teman dekatnya, Rudi Hartono.

Namun, yang membuat Iwan tidak habis pikir penyebaran video mesum bersama istri bermula di gedung parlemen Purworejo. Ada seseorang yang berupaya mendapatkan video, menyimpan dan menyebarkanya dilingkungan dewan.

"Justru heranya saya awal mula kemunculan video mesum itu di kalangan dan lingkungan Dewan. Dari anggota Dewan saya kroscek, saya tanyakan ke beberapa teman video itu dari mana? Ternyata dari seseorang rival politik saya," ungkap Iwan yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPD II PAN Kabupaten Purworejo.

Iwan menduga rival politiknya itulah yang pertama kali mendapatkan, menyimpan dan menyebarluaskan videonya bersama istri ke beberapa rekan-rekan Dewan dan sekitar lingkungan Dewan.

"Malah ada yang mengatakan kalau saya melakukan perselingkuhan. Rencanaya saya akan menuntut. Ini lagi saya siapkan. Sebenarnya soal video saya bersama istri itu tidak begitu heboh. Untuk dalam waktu dekat ini, saya akan diam dulu sambil melihat situasi dan kondisi dulu sambil mengumpulkan bukti-bukti dulu," ujar Iwan.
Read More

Spesifikasi Harga Sony Ericsson Xperia neo & pro

0 komentar

Spesifikasi Harga Sony Ericsson Xperia neo & pro. Derasnya arus smartphone yang membanjiri pasar Tanah Air merangsang para produsen ponsel untuk lebih cermat memenuhi permintaan pasar. Di awal tahun ini, Sony Ericsson punya dua smartphone Android generasi baru untuk pasar Indonesia: Xperia neo dan Xperia pro.

Xperia neo adalah ponsel layar sentuh Sony Ericsson yang dilengkapi sistem operasi OS Android 2.3 (Gingerbread). Pada smartphone satu ini, Sony Ericsson ingin mengantarkan pengalaman multimedia terbaiknya.

Mulai dari kamera, Xperia neo mempunyai kamera 8 MP (3264 x 2449 piksel) lengkap dengan autofocus dan flash LED. Yang membuatnya setingkat 'lebih mahal' dari smartphone segenerasinya adalah Exmor R, teknologi buatan Sony yang memungkinkan pengguna mengambil gambar atau video berkualitas baik meski dalam kondisi gelap atau tanpa cahaya sekalipun.

Sama dengan Xperia arc, Sony Ericsson juga menyisipkan Reality Display dengan Mobile BRAVIA® Engine mengantarkan visual yang lebih jernih dari seri-seri sebelumnya. Pengguna akan dapat melihat aneka warna dan kontras yang baru sama sekali.

Melengkapi fitur multimedianya, Xperia neo dimodali built-in HDMI untuk menyuguhkan gambar dan video pengguna dalam TV dengan kualitas HD (high-definition). Untuk prosesor, Qualcomm MSM8255 Snapdragon 1 GHz processor dinilai cukup untuk menunjang kinerja multimedia Xperia neo.

Sementara Xperia pro menggabungkan ponsel sentuh dengan keyboard slider. Mungkin bisa jadi penantang kuat HTC Desire Z. Sama dengan Xperia neo, ia juga dilengkapi sistem operasi OS Android 2.3 (Gingerbread).

Sepintas Xperia pro sama dengan Xperia neo. Ia memiliki layar sebesar 3,7 inci beresolusi 480 x 854 piksel dengan LED-backlit LCD capacitive 16 juta warna. Yang membedakannya hanya keyboard slider.

Kamera dan fitur, teknologi Reality Display, dan built-in HDMI yang dipunyai Xperia neo juga dimiliki Xperia pro. Berikut fitur dan spesifikasi Xperia neo dan Xperia pro:
Xperia neo
Sony Ericsson Xperia neo
Jaringan Selular
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 (2G)
HSDPA 900 / 2100 (3G)
Dimensi dan berat 11,6 x 5,7 x 1,3 cm
126 gram
Layar LED-backlit LCD touchscreen, 16 juta warna
Ukuran layar 3,7 inci, 480 x 854 piksel

- Scratch-resistant surface
- Accelerometer sensor for auto-rotate
- Multi-touch input method
- Sony Mobile BRAVIA Engine
- Proximity sensor for auto turn-off
- Timescape UI
Memori 320 MB (internal)
8GB (storage)
slot memory card hingga 32GB
Konektivitas 3G HSDPA, HSUPA
Wi-Fi 802.11 b/g/n
Bluetooth 2.1
microUSB 2.0
Kamera 8 MP, 3264 x 2448 piksel, autofocus, flash LED
(Video calling, touch focus, geo-tagging, face and smile detection)
Video Ada, 720p@30fps
OS Android v2.3 (Gingerbread)
CPU Qualcomm MSM8255 Snapdragon 1 GHz
Radio Stereo FM
Browser HTML
GPS Ada, A-GPS support
Fitur - Java MIDP 2.1
- Kompas digital
- port HDMI
- Organizer
- Document viewer
- MP3/WMA/WAV/eAAC+ player
- MP4/H.264/WMV player
- Voice command/dial/memo
- TrackID music recognition
- Social network integration
- Predictive text input
Baterai 1500 mAh
Harga
> Rp5 juta (estimasi)



Xperia pro
Sony Ericsson Xperia pro

Jaringan Selular
GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 (2G)
HSDPA 900 / 2100 (3G)
Dimensi dan berat 12 x 5,7 x 1,3 cm
140 gram
Layar LED-backlit LCD touchscreen, 16 juta warna
Ukuran layar 3,7 inci, 480 x 854 piksel

- keyboard QWERTY
- Scratch-resistant surface
- Accelerometer sensor for auto-rotate
- Multi-touch input method
- Sony Mobile BRAVIA Engine
- Proximity sensor for auto turn-off
- Timescape UI
Memori 320 MB (internal)
8GB (storage)
slot memory card hingga 32GB
Konektivitas 3G HSDPA, HSUPA
Wi-Fi 802.11 b/g/n
Bluetooth 2.1
microUSB 2.0
Kamera 8 MP, 3264 x 2448 piksel, autofocus, flash LED
(Video calling, touch focus, geo-tagging, face and smile detection)
Video Ada, 720p@30fps
OS Android v2.3 (Gingerbread)
CPU Qualcomm MSM8255 Snapdragon 1 GHz
Radio Stereo FM
Browser HTML
GPS Ada, A-GPS support
Fitur - Java MIDP 2.1
- Kompas digital
- Type & Send feature
- port HDMI
- Organizer
- Office Suite Pro document viewer/editor
- MP3/WMA/WAV/eAAC+ player
- MP4/H.264/WMV player
- Voice command/dial/memo
- TrackID music recognition
- Social network integration
- Predictive text input
Baterai 1500 mAh
Harga
> Rp5 juta (estimasi)

• VIVAnews
Read More

Spesifikasi Harga Lenovo ideaPad U260

0 komentar

Spesifikasi Harga Lenovo ideaPad U260.
Lenovo memproduksi laptop tipis nan modis berotak Core i5 tahun ini. Jika ditutup, laptop setipis 0,71 inch ini bahkan mirip sebuah buku agenda.

Diposisikan sebagai laptop tipis, sudah barang tentu U260 tak dilengkapi sebuah optical drive. Satu hal yang disayangkan juga, laptop coklat tipis ini pun hanya dibekali dua buah slot USB dan tanpa card reader. Marilah kita tengok lebih dalam lagi.

Spesifikasi

Ideapad U260 merupakan laptop yang telah dibekali prosesor Intel Core i5 U470 dengan kecepatan 1,33 Ghz, serta hardisk 320 GB. Sayangnya laptop ini hanya memiliki baterai 4 cell yang membuatnya mampu bertahan sekitar 4 jam untuk pemakaian normal.

Untungnya U260 telah dibekali memori RAM sebesar 4 GB serta OS Windows 7 Home premium 64 bit. Di dalam bodynya juga hanya terdapat sebuah slot memori SO-DIMM. Tampaknya Lenovo memang mendesain laptop tipis ini serba minimalis.

Laptop tipis ini hadir dengan dua pilihan warna: Mocha brown dan Clementine orange, yang warnanya memang sangat pas dan nyaman di mata.

Sebagai informasi, layar HD 12,5 inch laptop ini telah dilengkapi fitur anti-glare. Video out pun tersedia lewat pilihan port VGA dan HDMI output.





Desain Unibody, Mirip Buku Agenda Saat Ditutup

Satu hal yang menarik dari tubuh laptop tipis ini adalah desain unibody yang diusungnya. Tepat di bagian bawah body laptop, pengguna akan menemui kerapian desain yang diukir Lenovo. Jangan heran jika tak bisa menemukan pembuka baterai ideapad U260 ini. Karena Lenovo telah mendesainnya sedemikian rupa.

Beranjak di bagian dalam U260, detikINET sedikit dikejutkan oleh desain bahan kulit lembut yang ada di bagian bawah keyboard chicletnya. Bagaimana tidak, walau diterpa panas dari bagian bawah keyboard bahan kulit tersebut cukup nyaman saat telapak tangan menempel di sana.

Touchpad dan tombol klik pun masih berasa sama layaknya seri ideapad lainnya. Cukup empuk dan tidak kasar. Pada bagian bawah keyboard juga tak banyak ditempeli beraneka ragam stiker, hanya ada logo Core Intel i5 serta Windows 7.

Ideapad U260 didesain dengan keyboard bergaya chiclet yang bunyinya cukup ramai saat digunakan untuk mengetik. Ukuran keyboard tergolong lega dan tidak panas saat digunakan untuk mengetik, dengan jarak yang masih tersisia di sudut kiri dan kanan. Tombol shift didesain dengan ukuran berbeda, dengan tombol di kiri yang lebih kecil. Sementara tombol pengaturan volume dan brightness menyatu dengan tombol arah di kanan bawah.




Satu catatan penting, keyboard laptop ini tak dedesain dengan tombol (Fn) terbalik, layaknya beberapa produk terdahulu. Alhasil pengguna tetap harus menekan tombol fungsi (Fn) saat ingin mengaktifkan Wifi, atau memainkan shortcut multimedia.


Performa Video, Audio, dan Baterai

Produk yang dijajal detikINET kali ini berbekal Intel Core i5 U470 dengan kecepatan 1,33 Ghz, serta RAM 4 GB. Dengan spesifikasi ini, ideapad 260 tentu dapat mengerjakan kebutuhan office pada umumnya. Mengetik, browsing, bahkan menonton video HD.

Berbicara soal konten video HD, ternyata laptop ini cukup kuat saat diajak menonton film beresolusi HD 1080p. DetikINET pun membebaninya dengan format video .mkv. Hasilnya tak ada permasalahan berarti saat memutarnya.

Jika performa videonya cukup mumpuni, apakah ini juga berlaku bagi audionya? Tampaknya tidak. Lenovo Ideapad U260 memiliki kualitas speaker yang cukup buruk. Saat digunakan memutar format .mp3, suara yang keluar dari speaker terdengar cempreng dan terlalu berlebih pada bagian treble. Pengguna wajib menggunakan speaker eksternal agar tidak ilfil.

Satu hal yang sangat disayangkan, laptop ini ternyata tak dibekali baterai 6-cell. Alhasil dengan daya 4-cellnya, laptop tipis ini hanya sanggup digunakan untuk bermain game DoTA tak lebih dari dua jam, dengan settingan volume maksimal dan brightness 100 persen.

Pengguna yang memiliki kebiasaan melepas baterai tampaknya tak bisa melakukannya saat baterai habis. Cukup colokkan saja power adaptor ke tubuh unibodynya, kapanpun dan dimanapun.

Urusan sirkulasi udara, desain dan performanya bisa diacungi jempol. Saat digunakan selama 1 hari penuh, panas yang biasanya muncul di bagian samping laptop tak terlalu terasa. Pasalnya laptop ini memiliki fan yang terletak di bagian bawah, dan tidak ada buangan udara panas ke samping.




Kesimpulan:

Sebenarnya apa yang menjadi pembeda saat menggunakan laptop ini dengan laptop 12,5 inch lainnya? Jujur saja, laptop ini lebih terasa 'ringan' dan nyaman dijinjing berbekal semua desain dan fitur yang diusungnya.

Satu hal positif adalah layar anti-glare yang diusungnya. Artinya, pengguna takkan menemukan pantulan refleksi dalam displaynya. Apalagi ditambah bahan kulit halus yang membuat telapak tangan terasa nyaman.

Sayanganya, laptop ini memiliki performa batarai yang kurang bagus disamping suaranya yang juga cempereng. Lalu pantaskan jika laptop ini dibundling seharga Rp 8,9 jutaan? Setidaknya produk ini bisa menjadi alternatif bagi pengguna yang mencari pilihan lain dari laptop berdesain mirip MacBook.


Kelebihan:
+ Desain tipis, ringan, modis
+ Kuat memutar video beresolusi HD
+ Layar anti-glare

Kekurangan:
- Slot USB hanya ada dua
- Suara cempereng ( fw / ash )

source : http://www.detikinet.com/read/2011/03/01/185718/1582517/406/lenovo-ideapad-u260-tipis-seperti-buku-agenda/?i991101105
Read More

Asus Eee PC 1215P Review

0 komentar

Asus Eee PC 1215P Review. Netbook dengan prosesor dual core Intel Atom N550 sudah semakin marak beredar di pasar Indonesia. Salah satunya adalah Eee PC 1215P, produk komputer jinjing ringkas besutan Asus.

Berbeda dengan netbook pada umumnya yang menggunakan layar hingga 10 inci, Asus menawarkan layar yang lebih besar, 12 inci.

Dari sisi prosesor, dibandingkan netbook yang menggunakan Atom seri terdahulu, netbook dengan prosesor Intel Atom N550 memiliki kinerja yang lebih baik, namun dengan konsumsi daya yang rendah. Selain itu, platform Atom N550 juga mendukung memori DDR3 yang lebih hemat energi.

Spesifikasi dan Fitur
Secara teknis, Eee PC 1215P mempunyai prosesor dan memori yang cukup bertenaga untuk menjalankan berbagai aplikasi multimedia. Sayangnya, dari sisi grafis, produk itu hanya diperkuat dengan teknologi Intel GMA 3150.

Meski cukup untuk melakukan aktivitas seperti streaming video, namun untuk menjalankan aplikasi grafis definisi tinggi yang lebih intens, kinerjanya hanya secukupnya.

Padahal, layar 12 inci dengan aspect ratio 16:9 yang digunakan sudah mendukung resolusi HD (1280x720 piksel) karena resolusi optimal layar berteknologi LED netbook ini adalah WXGA 1366x768 piksel. Berikut ini spesifikasi teknis Asus Eee PC 1215P.

Asus Eee PC 1215P
Display 12.1" LED Backlight WXGA (1366x768)
CPU & Chipset Intel Atom Pineview N550 (1,5GHz, 1MB L2)
Memori DDRIII SO-DIMM 1GB (Maksimal 2GB)
Konektivitas WLAN 802.11b/g/n @2.4GHz(2), Bluetooth3.0
Penyimpanan 250GB / 320GB HDD + 500GB Eee Storage
Kamera 0,3M piksel
Audio Hi-Definition Audio CODEC, Stereo Speaker
Input / Output
VGA, 3xUSB 2.0 LAN, Audio, Card Reader
Baterai 6-cell Li-ion, hingga 8 jam
Dimensi 96 x 203 x 23 milimeter
Bobot 1,45Kg (dengan baterai)
Sistem operasi Windows 7 Home Premium, Windows 7 Home Basic, atau Windows 7 Starter
Garansi 1 tahun

Pengguna netbook ini bisa menggunakan salah satu sistem operasi Windows 7 yang ditawarkan yakni seri Starter, Home Basic, ataupun Home Premium. Yang menarik, jika terjadi kerusakan terhadap sistem operasi tersebut, cukup menekan F9 lalu memilih pilihan recovery, maka sistem operasi akan dikembalikan ke kondisi seperti saat baru dibeli.

Uji Coba
Ukuran netbook yang 12 inci juga membuat touchpad ataupun kawasan palm rest menjadi lebih lebar. Saat bekerja, keyboard chiclet yang disediakan terasa cukup nyaman untuk ditekan. Sayangnya, tidak demikian dengan tombol pada touchpad yang terasa lebih keras dibanding rata-rata.

Asus Eee PC 1215PDari sisi kapasitas penyimpanan, Asus menyediakan harddisk berkapasitas 250 atau 320GB pada produk ini. Meski sudah cukup besar, pengguna tetap berhak mendapatkan media penyimpanan ekstra yang lebih besar yakni berkapasitas 500GB, meski tidak terpasang secara fisik pada netbook.

Storage tambahan itu diberikan secara online. Artinya, pengguna yang membutuhkan tempat untuk menyimpan data bisa melakukannya di server Asus di internet. Layanan ini cocok bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi untuk menikmati apa yang disebut sebagai cloud computing.

Saat diuji coba, kami mengubah opsi manajemen daya ke posisi kinerja maksimal. Setelah itu, dari kondisi baterai terisi penuh, kami menggunakan netbook ini untuk bekerja secara non stop dengan aplikasi Office, menjelajah internet, berkirim email, instant messaging, dan streaming video lewat WiFi.

Pada percobaan dengan setting tersebut, baterai mampu memasok daya hingga 4,5 jam. Artinya, jika metode penggunaan komputer Anda tidak intensif, baterai pada netbook ini mampu bertahan lebih dari itu.

Netbook yang sudah hadir secara resmi di pasar Indonesia sejak awal Desember lalu itu tersedia di harga US$369 atau sekitar Rp3,29 juta.

Kelebihan
- Prosesor dual core, kinerja lebih baik
- Layar mendukung resolusi HD

Kekurangan
- Kinerja grafis kurang maksimal

Source : http://teknologi.vivanews.com/news/read/204199-asus-eee-pc-1215p-review

Read More

Nokia N950 Smartphone Ber OS MeeGo

0 komentar

Nokia N950 Smartphone Ber OS MeeGo. Meski menggandeng Windows Phone 7 sebagai sistem operasi utama, Nokia tak lantas meninggalkan OS MeeGo. Pejabat Nokia bahkan mengkonfirmasi kehadiran Nokia N950 sebagai handset baru berbasis MeeGo, OS yang digarap Nokia bersama Intel.

N950 dijadikan sebagai suksesor N900. Peruntukannya lebih ke para developer dan mereka yang melek teknologi atau gemar mengutak-atik sebuah gadget. Eksistensi N950 dikonfirmasi oleh Rich Green, Chief Technology Officer Nokia dalam sebuah forum developer.

"Terdapat desain user interface yang menarik dan hardware elegan di N950," klaim Green, seperti dikutip detikINET dari Cnet, Selasa (1/3/2011). Hanya saja dia tidak mau menerangkan lebih lanjut soal spesifikasi N950.

Green menyatakan N950 akan dipakai untuk melakukan uji coba aplikasi berbasis platform Qt. Ini adalah sebuah indikasi bahwa N950 lebih ditujukan bagi para developer Nokia sebagai sarana melakukan eksperimen dan bukan untuk konsumen umum.

Nokia N950 dijanjikan rilis pada tahun 2011 ini. Kedatangan N950 seolah memastikan bahwa N9 yang sebelumnya digadang-gadang jadi handset pertama MeeGo, tidak jadi diluncurkan vendor ponsel asal Finlandia tersebut.

detikINET
Read More

Benarkah Ada Piramida Raksasa di Jawa Barat

0 komentar

Benarkah Ada Piramida Raksasa di Jawa Barat. Mentari nyaris berada di atas ubun-ubun, saat empat mobil menepi di pinggiran Jalan Raya Soreang-Cipatik, medio Februari 2011. Siang itu, Kampung Badaraksa yang terletak di lereng bukit, kedatangan tamu.

Rombongan itu menyusuri jalan kecil mendaki di tengah pemukiman penduduk, hendak menuju ke atas puncak Gunung Lalakon, yang terletak di Desa Jelegong, Kecamatan Kotawaringin, Kabupaten Bandung.

Dari Kampung Badaraksa yang berada di ketinggian sekitar 720 m di atas permukaan laut, mereka bergegas naik memutari bukit dari bagian selatan ke barat.

Sambil membawa berbagai peralatan dan beberapa gulungan besar kabel, rombongan membelah hutan gunung. Derap langkah kaki mereka seolah berkejaran dengan ritme suara jengkerik, dan tonggeret di kanan-kiri.

Tim yang terdiri dari sekelompok pemuda dan para peneliti itu, akhirnya sampai di puncak setinggi 988 meter dari permukaan laut.

Kabel direntang. Tim mulai memasang alat geolistrik yang mereka bawa. Sebanyak 56 sensor yang dipasangi altimeter (alat pengukur ketinggian) diuntai dari puncak bukit ke bawah lereng, masing-masing berjarak lima meter, dicatu oleh dua aki listrik.

Alat-alat itu berfungsi mendeteksi tingkat resistivitas batuan, dan bisa digunakan menganalisa struktur kepadatan batuan hingga ratusan meter ke bawah. “Tujuan kami saat itu mengetahui apakah ada bangunan tersembunyi di dalam gunung,” kata Agung Bimo Sutedjo, kepada VIVAnews, di Jakarta, Selasa, 15 Februari 2011.

***

Agung adalah Pendiri Yayasan Turangga Seta, organisasi yang punya hajat penelitian di gunung itu. Bak tokoh fiksi Indiana Jones, awak Turangga Seta memang punya kegemaran memburu jejak sejarah. Bukan atas hasrat memiliki, tapi mengungkap kegemilangan sejarah nenek moyang di masa lalu.

Komunitas itu berdiri sekitar 2004, digawangi oleh sekelompok profesional di berbagai bidang. Ada pengajar, kontraktor bangunan, pegawai negeri sipil, karyawan perusahaan swasta, juga mahasiswa. Beberapa di antara mereka punya kepekaan lebih terhadap kehadiran gaib, atau istilah keren mereka: parallel existence.

“Kami ini semua anak-anak MIT. Bukan Masachussetts Institute of Technology, tapi Menyan Institute of Technology,” kata anggota Turangga Seta Hery Trikoyo, bergurau. Sebab, dalam melakukan perburuan terhadap situs sejarah, kadang mereka mendapat sokongan informasi lokasi dari ‘informan tak kasatmata’.

Namun, karena dasarnya mereka adalah anak-anak yang mengenyam pendidikan tinggi, dorongan mereka membuktikan informasi tersebut, mengalir deras. Tak jarang para ‘arkeolog partikelir’ ini keluar malam-malam usai jam kerja, untuk menggali sebuah tempat demi membuktikan kebenaran hipotesa mereka.

Setelah mereka menemukan benda sejarah yang mereka maksud, lalu mereka menimbunnya kembali, tanpa diketahui oleh masyarakat umum. “Kami khawatir bila diketahui banyak orang, malah diambil atau dicuri,” kata Agung.

Kali ini, kedatangan mereka ke Gunung Lalakon dalam rangka membuktikan teori mereka, bahwa ada sejumlah piramid di Indonesia. Salah satu informasi awal didapatkan dari tafsiran mereka terhadap relief Candi Penataran.

Turangga Seta percaya bahwa kebudayaan Nusantara lebih tua daripada Kebudayaan Sumeria, Mesir, atau Maya. Mereka haqul yakin Indonesia memiliki situs candi atau piramida yang lebih banyak dan lebih megah dari peradaban Mesir dan Maya.

“Ada ratusan piramida di Indonesia, dan tingginya tak kalah dari piramida Giza di Mesir yang cuma 140-an meter,” kata Agung. Meski masih harus diuji secara ilmiah, pandangan Agung senada dengan teori Profesor Arysio Santos, yang menyebutkan Indonesia adalah peradaban Atlantis yang hilang.

Keyakinan ini tentu saja membuat banyak orang mengernyitkan dahi. Turangga Seta sempat mem-post keyakinan mereka ihwal keberadaan piramida di Indonesia di sebuah forum online. lengkap dengan foto-fotonya. Hasilnya, mereka menuai cemoohan dan tertawaan. “Nanti, kalau semuanya terbukti, mereka tak bisa lagi tertawa,” kata Agung berapi-api.

***

Agung mungkin sedang sesumbar. Tapi, bisa juga tidak. Usai pengujian geolistrik di Gunung Lalakon, para peneliti yang datang bersama Agung cs. terbengong-bengong. Mereka bukan sembarang peneliti. Mereka adalah peneliti papan atas. Beberapa adalah pakar geolog ternama, yang kredibilitasnya tak diragukan. Tapi karena datang atas nama pribadi, kehadiran mereka di sana tak mau diungkap.

Setidaknya, kekaguman mereka sempat diabadikan dalam sebuah rekaman video milik tim Turangga Seta yang disaksikan VIVAnews. “Selama ini saya tidak pernah menemukan struktur subsurface seperti ini. Ini unnatural (tidak alamiah - red),” kata pakar geologi yang wajahnya sering terlihat di berbagai stasiun TV itu.

Lazimnya, sebuah lapisan tanah atau lapisan batuan akan menyebar merata secara menyamping atau horisontal. Tapi hasil uji geolistrik menyatakan terdapat semacam struktur bangunan yang memiliki bentuk seperti piramida, dan di atasnya terdapat lapisan batuan tufa dan breksi dengan pola selang-seling secara bergantian.

Pola batuan tufa dan breksi ini berulang secara melintang bukan mendatar, dengan kemiringan sama. “Seolah-olah piramida ini diuruk dan dibronjong secara sengaja, agar tak longsor,” kata Hery, yang berprofesi sebagai konsultan kontraktor bangunan.

Dalam lanjutan rekaman video berikutnya, pakar geologi tadi menunjuk sebuah bentukan berwarna biru. Dalam hasil uji geolistrik, warna biru menandakan sebuah tempat yang punya resistivitas paling rendah. “Ini mungkin semacam rongga yang bisa berisi air atau tanah lempung,” pakar geologi itu menerangkan. Bentukan tadi menyerupai semacam pintu.

Yang jelas, pakar geologi itu melanjutkan, kemungkinan besar temuan itu adalah struktur buatan manusia, karena proses alamiah sepertinya tak mungkin menghasilkan pola batuan semacam itu. “Ini jelas man-made,” kata dia.

VIVAnews sempat mengkonfirmasi salah satu pakar geologi yang turut dalam penelitian ke Gunung Lalakon bersama tim Turangga Seta. Awalnya ia menampik, dan mengatakan tak tahu-menahu keberadaan struktur bangunan mirip piramida di bawah Gunung Lalakon. Tapi belakangan secara tersirat ia mengakui hal itu.

“Saya no comment,” kata geolog kawakan Andang Bachtiar kepada VIVAnews, Rabu, 23 Februari 2011. Lebih jauh, mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) itu mengatakan hasil analisis itu masih belum bisa menyimpulkan apa-apa. Masih banyak hal yang perlu dibuktikan, kata Andang.

Tapi Andang kemudian mengaku, selain ke Gunung Lalakon di Bandung, juga ia mendampingi tim Turangga Seta menguji bukit serupa di daerah Sukahurip, Pengatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Menurut Agung, timnya sudah melakukan pengujian geolistrik dan uji seismik di 18 titik di beberapa tempat di Indonesia. Di Bandung dan di Garut, mereka mendapat hasil kurang lebih sama. Semua serupa: indikasi adanya sebuah struktur bangunan yang mirip piramida di bawah bukit.

Bedanya, di bukit-piramida di Garut tak dijumpai adanya rongga seperti pintu, seperti halnya di Bandung. “Mungkin karena kami hanya mengujinya di salah satu bagian lereng bukit saja,” kata Hery Trikoyo. Sayang, Turangga Seta masih menutup rapat hasil uji mereka di tempat lainnya.

***

Turangga Seta mengklaim masih ada ratusan piramida lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu pentolan Turangga Seta lainnya, Timmy Hartadi, dalam laman Facebook mereka mengatakan bahwa piramida-piramida itu tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Klaim penemuan sebuah piramida tersembunyi di dalam bukit, tak hanya terjadi di Indonesia. Klaim ini juga sempat muncul di Bosnia. Pada 2006, seorang pengarang bernama Semir Osmanagic mengklaim penemuan ini, dan sempat mengatakan mereka menemukan piramida tersembunyi di bukit Visocica, kota Visoko, yang terletak di barat laut Sarajevo.

Osmanagic mengatakan penggalian piramida itu melibatkan arkeolog dari Australia, Austria, Irlandia, Skotlandia dan Slovenia. Namun, beberapa arkeolog yang disebut Osmanagic menolak klaim tersebut.

Seperti dikutip dari situs Archaeology.org, arkeolog dari Kanada yang disebut Osmanagic, Chris Mundigler mengaku tak pernah mendukung atau setuju bekerja di proyek tersebut. "Skema ini adalah sebuah kebohongan keji terhadap masyarakat awam, dan tak akan pernah mendapat tempat di dunia ilmu pengetahuan," kata pernyataan resmi dari Asosiasi Arkeolog Eropa.

Bagaimana dengan klaim piramid di Bandung dan di Garut?

Secara geomorfologis, bentuk Gunung Lalakon di Bandung maupun Gunung Sadahurip di Garut memang memiliki bentuk yang mirip dengan piramida. Mereka memiliki empat sisi yang nyaris simetris.

Gunung Sadahurip Garut (Credit: Turangga Seta)

“Bentuknya kok begitu simetris ya? Lancipnya sangat simetris,” ujar arkeolog senior Profesor Edi Sedyawati, saat dijumpai VIVAnews di kediamannya di Jakarta, Rabu, 23 Februari 2011.

Namun, kata Edi, klaim dan hasil uji geolistrik masih belum cukup untuk mendapatkan kesimpulan akhir. Langkah selanjutnya adalah penggalian percobaan pengambilan sampel dengan memuat sebuah test bed untuk mengetahui apa benar ada indikasi lapisan-lapisan budaya dan ada bekas-bekas perbuatan manusia atau tidak.

“Tapi ini harus betul-betul penggalian arkeologi yang meminta izin kantor suaka purbakala dan melibatkan arkeolog, karena harus ada pertanggung jawaban dan laporan, dari mili ke mili (milimeter, red)," kata Edi Sedyawati.

Turangga Seta pun tengah mengusahakan izin pengambilan sampel tanah di Gunung Lalakon kepada Pemda Jawa Barat. “Kami hanya perlu menggali tanah di lokasi, selebar sekitar 3-4 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter,” kata Agung.

***

Batu Tapak, Gunung Paseban, di dekat Gunung Lalakon BandungGunung Lalakon dikelilingi beberapa bukit lain seperti bukit Paseban, Pancir, Paninjoan, Pasir Malang. Di bukit Paseban ada tiga buah batu, yang dua di antaranya terdapat telapak kaki manusia dewasa, dan telapak kaki anak-anak.

Menurut Edi, bila benar batu telapak itu peninggalan sejarah, kemungkinan ini berasal dari zaman megalitikum. Batu telapak juga sudah dijumpai di tempat lain, seperti prasasti Ciaruteun, peninggalan Raja Purnawarman dari kerajaan Tarumanegara. “Cap telapak kaki biasanya diabadikan sebagai monumen mengenang pemimpin suatu daerah,” kata Edi.

Cap kaki juga erat kaitannya dengan konsep Triwikrama atau tiga langkah yang berkembang di masa itu. Saat itu, mereka percaya bila seseorang hendak naik ke dunia dewa-dewa, mereka harus menjejak dengan keras agar dapat melompat tinggi sekali.

Sementara itu, di Gunung Lalakon juga terdapat beberapa situs batuan, seperti Batu Lawang, Batu Pabiasan, Batu Warung, Batu Pupuk, Batu Renges, Batu gajah, dan sebuah batu panjang yang terletak di atas puncak.

Abah Acu, tokoh masyarakat Kampung Badaraksa gunung LalakonMenurut Abah Acu, tokoh masyarakat Kampung Badaraksa, secara filosofis, Gunung Lalakon adalah perlambang sebuah lakon dari kehidupan manusia. Batu-batu tadi merepresentasikan berbagai lakon atau profesi yang dipilih oleh manusia.

Namun, keberadaan batu-batu tadi kerap disalahgunakan. Banyak orang datang ke tempat batu di Gunung Lalakon mencari pesugihan. Bahkan, menurut Jujun, tokoh agama Islam di tempat itu, dulu banyak orang datang ke Batu Gajah mencari ilham judi buntut. “Banyak pula yang berhasil menang,” kata Jujun.

Jujun menerangkan, di Gunung Lalakon secara rutin juga digelar acara ritual tolak bala, yakni dengan membuat nasi tumpeng kemudian dibagikan dan dimakan oleh penduduk. “Acara ini diadakan setiap tahun, biasanya setiap tanggal 1 Syuro.”

Berbeda dengan tradisi di Gunung Lalakon, masyarakat di sekitar Gunung Sadahurip relatif lebih ‘modern’. Menurut Nanang, warga Kampung Cicapar Pasir, kampung terdekat Gunung Sadahurip, di sana tak ada tradisi tolak bala. Masyarakat sekitar juga tak terlalu peduli dengan mitos gunung itu di masa lalu.

***

Pakar sejarah dari Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Nina Herlina Lubis, mengatakan di Tatar Sunda yang meliputi Jawa Barat, Banten, DKI, dan sebagian Provinsi Jawa Tengah, terutama dataran tinggi seperti Banten Selatan, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Garut, Kuningan, dan Bogor, banyak ditemukan peninggalan budaya megalitikum. Tinggalan-tinggalan itu di antaranya berupa batu menhir, bangunan berundak, batu lumpang, peti kubur batu, batu dakon, dan arca megalitik.

Namun, Nina menjelaskan, sejarah di Tatar Sunda tak mengenal bangunan piramida karena tak ada kebiasaan di Tatar Sunda membuat bangunan piramida dengan ketinggian hampir ratusan meter sebagai tempat suci. “Tempat suci di Tatar Sunda ini seringkali disebut multi-component sites atau situs berkelanjutan,” kata Nina melalui surat elektronik kepada VIVAnews.

Bila pada masa prasejarah tempat suci itu dikenal sebagai punden berundak-undak, tempat pemujaan leluhur, maka ketika budaya Hindu Budha (yang hidup pada masa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda), tempat suci itu terus dipergunakan.

Hanya saja menhir dijadikan sebagai lingga, lalu bangunan berundak itupun diwujudkan dengan gunung yang di atasnya dibangun lingga. Saat Kerajaan Sunda runtuh, maka lingga pun diganti dengan nisan bagi makam tokoh yang dianggap keramat.

Saat diberitahu di bukit-piramida Bandung maupun Garut ada makam yang dikeramatkan, serta adanya keluarga keturunan Syekh Abdul Muhyi, penyebar agama Islam di kawasan Priangan Timur, yang hidup dua abad setelah Kerajaan Sunda runtuh, Nina berusaha membuat konklusi dan analisa.

“Saya menduga bahwa bukit berbentuk piramida ini, adalah mandala (daerah pertapaan berupa dusun mandiri yang terletak di tempat terpencil), yang sudah tercampur dengan budaya yang datang kemudian (yaitu Hindu-Budha-Islam),” ujar Nina.

Namun untuk mengungkap apa sesungguhnya yang tersembunyi di balik bukit berbentuk piramid itu, kata Nina, para geolog harus bekerjasama dengan para arkeolog untuk melakukan ekskavasi (penyingkapan).

***

Cerita soal penemuan bukit berstruktur piramida ini rupanya telah sampai pula ke Istana Presiden. Seorang pejabat di lingkaran presiden, kepada VIVAnews mengaku telah dilaporkan ihwal riset itu. Untuk keterangan soal ini, dia minta tak disebutkan namanya, menimbang riset yang belum rampung.

“Ya, saya sudah lihat analisis geolistrik dan georadar-nya. Saya menyaksikannya dalam bentuk tiga dimensi. Menakjubkan, dan masih misterius. Tim riset itu dipimpin oleh para geolog terpercaya,” ujar si pejabat itu lagi, Rabu pekan lalu.

Tapi, pejabat itu tak mau menjelaskan detil penemuan. Sang geolog, ujarnya, belum mau diungkapkan ke publik. “Masih didalami oleh tim riset mereka, tetapi dari hasil yang ada, memang mencengangkan,” ujarnya.

Dia melukiskan, dari hasil geolisitrik tampak struktur berbentuk piramida di dalam bukit itu. Ada undak-undakan, mirip tangga menuju puncak piramida. Di bagian dasar, ada semacam pintu, dan tampak juga sesuatu yang mirip lorong di dalamnya.

Dia menambahkan, para ahli itu percaya ada semacam struktur geologis tak biasa di dalam gunung menyerupai piramida itu. Para ahli geologi itu, kata si pejabat istana, mempertaruhkan kredibilitas keilmuan mereka. “Kita tunggu saja. Kalau riset dan pembuktian ilmiah sudah lengkap, pasti akan dibuka ke masyarakat”.

Mungkin inilah masa penantian yang cukup menegangkan. Adakah bukit piramida ini sekadar dongeng ala piramida Bosnia yang berulang, atau memang suatu pengungkapan gemilang tentang adanya suatu peradaban besar di Nusantara yang belum pernah terungkap? (np)

• VIVAnews
Read More

Pohon Mangga Berbuah Pisang Gegerkan Warga Magelang

0 komentar

Pohon Mangga Berbuah Pisang Gegerkan Warga Magelang. Warga Dusun Kenteng, Desa Mangunsari Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah geger. Gara-garanya, ada sebuah pohon mangga berbuah majemuk, mirip satu sisir pada tandan pisang!

Dari pantauan detikcom Minggu (27/2/2011), pohon mangga yang berbuah unik itu tumbuh di pekarangan pohon mangga milik Bejo Asmoro (45).

Pohon yang berusia lebih dari 3 tahun itu, memiliki tinggi sekitar 7 meter. Dari batang pohon itu, ada sekitar 20 buah mangga yang bergerumbul majemuk, sehingga menyerupai satu sisir pisang.

Pohon mangga berbuah 'pisang' itu sudah diketahui Bejo dua pekan lalu. Namun, baru Minggu (27/2/2011) siang ini warga setempat, maupun warga luar desa, tampak ramai mengunjungi kebun Bejo. Mereka penasaran dengan kabar itu dan ingin melihat langsung keunikan pohon tersebut.

”Paska erupsi Merapi, awalnya saya tidak menggubris dengan kemunculan buah 'pisang' di pohon mangga saya ini. Saya amati kok semakin besar dan mirip dengan pohon pisang, ya sudah setelah kabar menyebar dari mulut ke mulut akhirnya pekarangan saya kini jadi ramai,” cerita Bejo.

Untuk mengantisipasi rusaknya pohon dan buah 'pisang' itu, Bejo lantas meminta tolong warga sekitar untuk memagari sekeliling pohon tersebut menggunakan bambu. Bejo menjelaskan pohon mangga berbuah 'pisang' itu baru pertama kali di kebunnya. Bejo pun sempat memetik sebuah 'pisang' yang tumbuh.

”Saya sempat memetiknya dan baunya wangi sekali. Makanya saya tidak berani mengutak atik lagi buah yang mirip pisang itu,” jelas Bejo.

Sampai saat ini, Bejo tetap membiarkan pohon mangga yang tumbuh buah pisangnya sebagai tontonan bak pepatah 'Di mana ada gula, di situ ada semut'. Spekulasi yang bermunculan dari warga pun bermacam-macam.

Ada yang menduga, pohon mangga itu 'berselingkuh' dengan pisang. Sebab, tidak jauh dari pohon manggga tersebut ditemukan beberapa pohon pisang.

“Bisa jadi sang pohon berselingkuh,”seloroh Bejo.

Puji (23) warga Desa Kalegen, Kecamatan Bandongan, Magelang saat mengunjungi pohon aneh itu mengaku terkejut dan heran.

“Baru pertama kali ini saya datang ke sini karena penasaran, apa betul pohon mangga kok berbuah pisang. Setelah saya lihat kok bisa ya seperti ini?” tutur pria yang mendatangi pohon mangga unik bersama anak dan istrinya itu.

Banyaknya warga yang melihat pohon itu membuat Bejo berinisitaif untuk memasang kotak amal di kebunnya. Hasilnya, sumbangan dari warga akan digunakan untuk pembangunan musala yang tak jauh dari rumahnya serta untuk merawat pohon yang unik itu.
Read More
 

blog-warta.blogspot.com. Copyright 2012 All Rights Reserved