Warga Dusun Sampangan Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, dihebohkan penemuan seekor buaya berukuran besar di salah satu rumah warga setempat. Buaya sepanjang 3 meter itu diletakan di kolam semen berukuran 3x1 meter.
Sebetulnya buaya itu peliharaan Paeran (55), warga setempat. Sebagian Warga menjadi heboh setelah keberadaan buaya tersebut baru saja mereka ketahui. Padahal, buaya tersebut sudah dipelihara Paeran sejak tahun 2001 lalu. Tepatnya bulan Syuro.
"Sebagian warga sini banyak yang tahu, tapi cuek. Kalau warga luar baru tahu kali ini," kata Paeran, kepada detiksurabaya.com di rumahnya, Selasa (6/7/2010).
Paeran menjelaskan, buaya peliharaannya itu dipelihara sejak masih kecil, dengan panjang 35 cm. Saat itu dia menemukan di saluran air seberang rumahnya, pasca musibah banjir di kampungnya. Kini panjang buaya itu berubah menjadi 3 meter.
Proses penangkapan buaya itu sendiri diwarnai dengan cerita mistis. Sebelum mendapatkan, Paeran bermimpi didatangi sesosok pria misterius. Pria dalam mimpinya itu memiliki ciri berkulit putih, hidung pesek dengan wajah rata dan dadanya ditumbuhi rambut. "Katanya dia mau ikut dengan saya," tambah Paeran.
Mimpi itu, lanjut Paeran, datang setelah ia beberapa kali gagal saat hendak menangkap buaya itu. Namun setelah bermimpi, ia dengan mudah dapat menangkap buaya yang diyakini memiliki kekuatan magis tersebut.
Hanya Makan Kepala Ayam dan Pisang Emas
Buaya diberi nama Syuro tersebut tergolong buaya misterius. Selama dirawat Paeran, buaya itu hanya mau makan kepala ayam dan buah pisang emas. Makanpun minta disuapi. Dalam seminggu buaya menghabiskan 1,5 Kg kepala ayam.
Selain itu, buaya tersebut seakan mengerti apa yang diperintahkan oleh Paeran. Suatu waktu, buaya keluar dari kolamnya. Padahal Paeran saat itu sedang keluar rumah. Hal itu membuat panik keluarga Paeran. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, seluruh pintu yang ada dikunci.
Sesaat setelah Paeran tiba di rumah, pria bertubuh gempal ini langsung menuju ke kamar buaya. Saat itu Paeran dengan was-was menghampiri buaya. Anehnya, si buaya tidak menyerangnya. Justru si buaya berupaya untuk kembali masuk ke kolam.
"Buaya saya hardik, katanya kalau ikut saya, tidak akan resahkan warga. Kalau kamu macam-macam saya bunuh saja," tutur Paeran mengulangi hardikannya saat itu.
Kini, keberadaan buaya itu sudah dilaporkan ke BKSDA Banyuwangi. Rencananya, buaya itu dititipkan ke Jatim Park, Batu, Malang. Paeran hanya berharap, buaya tersebut dirawat dengan baik-baik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment