IM2 mengklaim, blokir situs yang dilakukan melalui fitur netSAFE lebih efektif dan aman karena setelah diaktifkan, fitur akan secara otomatis menghalau pengguna internet untuk mengakses situs-situs yang telah diberi tanda untuk diblokir.
Lebih aman karena hanya orang dengan user ID dan password saja yang dapat membatalkan atau menonaktifkan fitur netSAFE ini.
“Karena blokir dilakukan berbasis jaringan, maka dibandingkan dengan blokir menggunakan software, fitur netSAFE jelas lebih aman,” kata Nanan D. Machdi, General Manager Customer Relation IM2, pada keterangannya, 2 Juli 2010.
Blokir dengan software atau aplikasi, kata Nanan, dapat dengan mudah dibatalkan hanya dengan meng-uninstall ataupun menggunakan crack yang dengan mudah ditemui di internet.
NetSAFE sendiri memiliki database 2 juta URL website porno, kekerasan, perjudian, dan konten-konten negatif lain yang tidak sesuai dengan kebutuhan internet sehat, dan database situs negatif ini terus diupdate secara reguler.
Pada prakteknya, ketika pelanggan mengakses situs yang masuk dalam database negatif yang dimiliki IM2, maka situs tersebut akan tergantikan dengan situs netSAFE yang hanya memuat kalimat “access restricted” di halaman tersebut.
“Saat ini IM2 memiliki 700 ribu pelanggan mobile broadband (3G) di seluruh Indonesia,” kata Nanan. “Dari jumlah tersebut sudah ada 400 pelanggan atau 0,05% dari jumlah pelanggan yang mengaktifkan fitur netSAFE,” ucapnya.
Nanan menyebutkan, IM2 mendukung penuh kampanye internet sehat dan aman yang dikampanyekan baik Pemerintah maupun ICT Watch. (sj)
2 Juta Situs Konten Negatif Diblokir NetSAFE
VIVAnews - PT Indosat Mega Media (IM2) meresmikan netSAFE, fitur untuk mencegah pengguna internet mengakses situs-situs pornografi, kekerasan, perjudian, dan lain-lain.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment