ABG Sudah Pandai Konsumsi Pil KB





Pil kontrasepsi alias pil KB lazimnya dikonsumsi wanita yang sudah menikah dan ingin mengontrol kehamilannya. Apa jadinya bila anak baru gede alias abege (ABG) yang baru seumuran 11-12 tahun sudah mengonsumsi pil KB.

Kasus ini memang baru terjadi di Inggris tapi derasnya pemberitaan media soal seks diduga membuat remaja ABG di banyak negara mulai menggunakannya.

Dari hasil penelitian, tercatat lebih dari 1.000 anak perempuan usia sekolah menengah pertama yang telah diberikan resep pil KB dan 200 anak yang melakukan implan alat konstrasepsi dan suntik KB jangka panjang.

Jumlah ini melonjak lima kali lipat dari dekade yang lalu. Mudahnya penjualan pil KB membuat Inggris seperti negara tersebut memfasilitasi seksualisasi usia muda di segala umur.

Hal ini juga yang menimbulkan pro kontra bagaimana sebenarnya cara efektif untuk mengajarkan pendidikan seks buat anak.

Jika mengikuti pedoman National Institute for Health and Clinical Excellence Inggris, yang menyatakan bahwa pendidikan seks harus diberikan sejak usia lima tahun.

Namun pedoman tersebut dinilai banyak sisi negatifnya. Seperti diungkapkan Trevor Stammers, Ketua Christian Medical Fellowship, bila pendidikan seks diperkenalkan di sekolah dasar maka akan lebih banyak lagi bocah usia 11 tahun yang mencari kontrasepsi tanpa mengetahui risikonya. Ini akan semakin memperburuk keadaan.

"Angka-angka ini mengilustrasikan fakta bahwa Inggris telah memfasilitasi seksualisasi pada usia yang lebih muda," tambah Stammers, yang juga merupakan dokter di London, seperti dilansir dari Telegraph, Senin (2/8/2010).

Jumlah angka terbaru ini berasal dari General Practice Research Database, yang mengumpulkan informasi pada catatan medis dari 500 praktek dokter.

Data ini juga menunjukkan bahwa sedikitnya 58 ribu anak perempuan usia 15 tahun sudah minum pil KB sejak tahun lalu, yang berarti dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 1999.

Bagimana dengan di Indonesia?

Psikolog anak dan remaja Ratih Andjayani Ibrahim Psi MM dari Personal Growth ketika dihubungi detikHealth mengatakan perilaku seks remaja di Indonesia memang belum sebebas di luar negeri.

Namun ia melihat ada kecenderungan perilaku permisif (membolehkan) yang semakin banyak akibat derasnya informasi yang masuk. Karena banyak dibombardir media keinginantahuan remaja semakin besar.

"Setiap negara punya kultur yang berbeda, kalau di Indonesia meski sudah banyak perilaku persmisif tapi masih banyak yang memegang teguh ke agama," ujar Ratih.

Di Indonesia menurut Ratih pendidikan seks terintegerasi dengan pelajaran biologi tapi karena penyajiannya terbatas tidak sampai ada penjelasan hingga detail seperti pil KB.

Ratih juga mengatakan anak umur 11-12 tahun di Indonesia dan luar negeri agak berbeda perilakunya. Untungnya disini anak seumuran seperti itu tidak bebas membeli pil KB atau alat bantu seks.

Pendidikan seks memang dianjurkan untuk diperkenalkan pada anak-anak sejak dini. Tapi memberikan pendidikan seks hendaknya dikenalkan sesuai dengan tahap perkembangan kedewasaannya.

Karena secara umum, pengertian pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran dan pemberian informasi tentang masalah seksual.

Salah satu informasi yang diberikan adalah pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, komitmen agama agar tidak terjadi 'penyalahgunaan' organ seksual.

Bagaimana pun penggunaan pil KB tetap ada efek sampingnya terlebih jika yang menggunakan belum cukup umur.

0 komentar:

Post a Comment

 

blog-warta.blogspot.com. Copyright 2012 All Rights Reserved