Kisah perjalanan pelaku teror Bom Bali, Ali Imron, yang dituangkan dalam komik telah menarik perhatian dunia. Media-media asing membahas komik tentang pengebom Bali satu-satunya yang masih hidup itu dalam berbagai berita.
Perjalanan Ali Imron tersebut dipublikasikan sebagai komik dengan judul ‘Ketika Nurani Bicara’ oleh Lasuardi Birru, sebuah LSM berbasis di Jakarta. Direncanakan, sebanyak 10.000 buah buku akan disebarkan ke berbagai sekolah dan perpustakaan. Tujuannya, untuk menggugah kaum muda mengenai bahaya terorisme.
Berbagai media asing membahas mengenai komik yang akan diedarkan bulan depan itu. BBC misalnya, menulis rangkuman komik tersebut. Adelaide Now, sebuah media Australia, juga menulis hal yang sama. News.com, juga media Australia, memberitakan penerbitan komik tersebut.
Media Australia sangat tertarik dengan komik tersebut karena banyak warga Australia yang tewas dalam teror bom tersebut. Beberapa blog juga tidak ketinggalan mengabarkan penerbitan kisah ‘teroris tobat’ itu. Selain BBC, media Inggris yang menulis antara lain, londonwired.com dan ukwirednews.com.
Ali Imron adalah pelaku teror bom Bali pada 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang dan melukai 209 lainnya, sebagian besar merupakan turis asing. Bom tersebut meledak di Paddy's Pub dan Sari Club di Jalan Legian, Kuta, Bali.
Ali Imron beraksi bersama Imam Samudra, Muchlas, dan Amrozi. Ketiganya tewas di hadapan regu tembak pada 9 November 2008. Sedangkan, Ali Imron dijatuhi hukuman seumur hidup karena menyesali perbuatannya.
“Ketika saya ditugasi untuk membawa bom, dalam hati saya bertanya-tanya, apakah ini benar-benar jihad?” ujar Ali Imron saat di persidangan pada 2003.
Komik ‘Ketika Hati Nurani Bicara’ diambil dari kisah nyata yang dialami Ali Imron. Jalan ceritanya didasarkan pada wawancara dengan Ali Imron sendiri. Antara lain mengenai bagaimana ia direkrut hingga perencanaan teror bom Bali. Komik itu juga mengisahkan pengalaman Haji Bambang, seorang Muslim di Bali yang membantu evakuasi korban, dan kisah seorang perempuan Muslim yang suaminya tewas dalam peristiwa tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment