Seorang Kompasianer, Syaifuddin Sayuti, menulis di Kompasiana, Kamis (19/8/2010), kebohongan yang dilakukan Rama adalah mengaku sebagai komposer asli musik game Jepang, seperti Super Mario Galaxy, Xenogears, FF Orgins. Rama menyatakan bahwa tidak benar dirinya yang membuat semua komposisi musik itu. Karena ia hanya memberi nama kembali file komposisi musik itu alias me-rename sebagai hasil karyanya.
Berikut catatan Syaifuddin Sayuti di Kompasiana:
Setelah skandal kebohongan Puri terbongkar dan sempat mengguncang jagat Kompasiana beberapa waktu lalu, ternyata ada skandal yang juga dibuat oleh Blogger ternama dan sepertinya bakal jadi berita besar. Sebab skalanya bukan hanya dalam lingkup dunia blogging.
Eko Ramaditya Adikara, yang dikenal sebagai blogger tuna netra itu membuat pengakuan mengejutkan. Di sebuah situs Game (Kotakgame.com) ia menyatakan telah melakukan kebohongan publik.
Kebohongan yang telah dilakukan Rama adalah mengaku sebagai komposer asli musik game Jepang, seperti Super Mario Galaxy, Xenogears, FF Orgins. Ia menyatakan bahwa tidak benar dirinya yang membuat semua komposisi musik itu. Karena ia hanya memberi nama kembali file komposisi musik itu alias me-rename sebagai hasil karyanya.
Skandal ini terbongkar setelah “karyanya” ditelusuri dalam forum diskusi online para gamer. Salah seorang peserta diskusi yang curiga kemudian memaparkan temuan mengejutkan. Kesimpulannya semua karya Rama adalah jiplakan. Rama pun tak bisa berkilah karena ada bukti kuat bahwa karya-karya yang diklaim Rama sudah lama beredar dan diakui di jagat Games.
Dan puncaknya tanggal 10 Agustus lalu Rama bersaksi di depan sejumlah awak Kotakgame serta memberikan pernyataan di atas materai bahwa ia telah melakukan kebohongan publik. Ia minta maaf atas kesalahannya dan berjanji tidak akan mengklaim lagi semua yang pernah ia akui selama ini. Kesaksiannya bisa dilihat disini.
Membuat kebohongan publik adalah salah satu kesalahan Rama yang tak termaafkan. Apalagi ia dengan sempurna selama ini membohongi pembaca surat kabar, pemirsa tv hingga para blogger sebagai penyandang tuna netra berprestasi hebat. Bahkan Kick Andy, program talk show di Metro TV menobatkannya sebagai salah seorang pemuda berprestasi. Nah, lho!
Meski Rama telah membuat pengakuan di atas materai, yang mengherankan ia masih tampil sebagai sosok berprestasi di acara 17-an di Tv One selasa lalu. Hmm…apa coba prestasinya? Apa karena telah sukses membohongi jutaan orang dengan kisah menakjubkannya?
Saya tak habis pikir bagaimana bisa jutaan orang dikibuli seorang Rama? Sebelumnya saya pernah kagum atas ‘prestasinya’ yang saya baca di berbagai media, bahkan Kompas pun pernah menurunkan artikelnya di halaman belakang yang biasa diisi tulisan inspiratif itu. Selain media cetak, media elektronika pun banyak menayangkan sepak terjangnya, bahkan menobatkannya sebagai pemuda berprestasi. Konon selain sebagai blogger, komposer game, Rama juga pernah menjadi kontributor lepas detikcom untuk bidang IT serta motivator para penyandang tuna netra. Jadi kebayang kan berapa banyak pihak yang telah sukses dikibuli Rama.
Ternyata 65 tahun bangsa ini merdeka, masih banyak juga sikap kerdil menghinggapi pikiran dan perilaku anak bangsanya. Copy paste karya tulis, jiplak lagu, hingga mengaku-ngaku karya orang lain adalah bukti kita belum merdeka. Lebih baik jadi orang biasa dengan karya sendiri daripada jadi superstar namun plagiat!
0 komentar:
Post a Comment