Raja King Tut (Tutankhamun) diketahui meninggal karena malaria. Namun penelitian baru-baru ini menemukan kemungkinan Fir’aun itu meninggal karena penyakit sel darah sabit.
King Tut, salah satu Fir’aun paling terkenal dari Mesir Kuno meninggal pada umur 19 tahun pada 1324 SM. Namun bukti-bukti forensik yang ditemukan dari mumminya telah membawa peneliti menuju kesimpulan berbeda mengenai apa yang membunuhnya.
Sebelumnya, di bulan Februari, berdasarkan analisa DNA dari mummi King Tut, disimpulkan bahwa malaria adalah penyebab kematian. Para peneliti menemukan gen yang spesifik dengan parasit yang menyebabkan malaria di DNA Tut.
Tut juga mengalami patah tulang, yang kemungkinan akibat jatuh, dan akhirnya membunuhnya ketika infeksi malaria terjadi.
Namun ahli lain mendebat hal ini. Tut dianggap terlalu tua untuk mati karena malaria, karena sebagian besar orang dewasa telah berhasil mengembangkan ketahanan tubuh terhadap penyakit itu.
Sementara tulangnya menunjukkan bahwa dia memiliki luka di jempol kakinya yang terlihat seperti penyakit sel darah sabit. Kelainan darah itu terjadi pada 9-22% penduduk Mesir, menurut peneliti Jerman Christian Meyer dan Christian Timman.
Penyakit sel darah sabit ini, sebuah kelainan genetis di mana sel darah merah berubah bentuk menjadi seperti bulan sabit, dan bisa menjadi penyebab utama kematian King Tut, kata peneliti Jerman.
Menurut peneliti Jerman, Peneliti Mesir seharusnya dapat mengujicoba DNA Tut mencari kemungkinan adanya kelainan gen darah.
Timman dan Meyer menjelaskan jika Tut benar mempunyai penyakit ini, maka hal itu dapat menjelaskan kondisi tulangnya yang lemah dan bagaimana dia meninggal karena komplikasi akibat patah tulang.
Karena penyakit darah sabit, sel darah merah dapat menggumpal dan menyumbat pembuluh darah, dan akhirnya mengancam nyawa.
Tut merupakan bagian dari dinasti Kerajaan Baru Mesir ke-18, yang bertahan dari 1550 hingga 1295 B.C.
Meskipun raja muda tersebut meninggal di umur 19 tahun (9 tahun masa berkuasa), dia dipercayai telah memiliki dua anak kembar dengan istrinya, Ankhesenamen, anak Nefertiti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment