Getah Pisang "Berbuah" Emas





Selain enak dimakan, tanaman pisang raja (Musa sapientum) juga berkhasiat menyembuhkan luka pascaekstraksi gigi. Penemuan ini mengantarkan jurusan Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih medali emas pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-XXIII di Universitas Mahasaraswati, Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu. Yosaphat Bayu Rosanto, Nur Ferliana Sari, Hajar Novelty Wity, Rahma Ningsih dan Sekar Putri meraih emas pada kategori Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian (PKM-P).

Yosaphat menuturkan, getah tanaman pisang selama ini dianggap limbah yang mencemari lingkungan dan menodai pakaian. Tetapi, masyarakat di pedesaan sering menggunakan getah pisang untuk menyembuhkan luka. Hal inilah yang mendasari dilakukannya penelitian ilmiah oleh para mahasiswa tersebut. “Apalagi getah pisang selama ini kita ketahui mengandung saponin, flavonoid, dan asam askorbat,” kata Yosaphat di UGM, Kamis, 12 Agustus, kemarin.

Ketua tim PKM-P UGM ini menambahkan, saponin berfungsi membentuk pembuluh darah baru, flavonoid merupakan penyingkat fase peradangan sekaligus pencegah infeksi, sementara asam askorbat adalah pembentuk jaringan ikat/kolagen. Penelitian Tim UGM untuk mengetahui efek gel getah batang pisang terhadap jumlah angiogenesis, kepadatan kolagen, dan jumlah osteoblas pada proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi telah diujicobakan pada 24 marmut.

Ke-24 marmut itu dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, kontrol positif dengan menggunakan obat penyembuh luka; kedua, kontrol negatif dengan gel Carboxymethyl Cellulose Natrium (CMC Na); serta ketiga, memberikan perlakuan, yaitu kombinasi antara getah tanaman pisang raja dengan CMC Na. Hasil percobaan tersebut menunjukkan, proses penyembuhan pada marmut yang mendapatkan perlakuan dengan getah tanaman pisang dan CMC Na lebih cepat. "Marmut yang mendapatkan perlakuan sembuhnya bisa lima hari. Sedangkan yang dengan cara lain bisa sepuluh, bahkan 14 hari," jelasnya.

Peningkatan jumlah angiogenesis, kepadatan kolagen, dan jumlah osteoblas juga menunjukkan perbedaan yang bermakna pada aplikasi getah pisang pada luka pascaekstraksi gigi. Namun jumlah osteoblas tidak berbeda secara bermakna di antara tiga perlakuan. "Dengan itu maka bisa disimpulkan getah pisang raja ini dapat mempercepat penyembuhan luka setelah pencabutan gigi meski sementara baru pada marmut," katanya.

Ekstrak getah tanaman pisang raja dibuat dengan cara berikut. Pisang raja dipotong, kemudian diperas hingga mengeluarkan air dan getah. Air dan getah tersebut kemudian dikeringkan dengan oven selama tiga hari dengan suhu 55 derajat celcius. Hasil pengeringan itu kemudian dicampurkan dengan CMC Na. "Perbandingannya getah pisang 80 persen sedangkan CMC Na-nya sekira 20 persen saja,” imbuh Rahma.

Hasil penelitiannya tersebut membuka kemungkinan penerapan pada manusia setelah melalui serangkaian pengujian seperti uji kandungan, uji toksisitas, dan uji klinis. Biaya penelitian pun cukup murah, hanya sekira Rp 135 ribu. Biaya itu dipergunakan untuk batang pisang dan proses pengeringan dengan oven.

0 komentar:

Post a Comment

 

blog-warta.blogspot.com. Copyright 2012 All Rights Reserved