Melihat tiga bayi hewan tersebut mirip babi dan monyet. Di bagian moncong dan hidungnya jelas lebih dominan babi tapi bagian hidung ke atas mata dan kepala serta bulu bulunya tampak seperti monyet. Tapi matanya dominan seperti mata babi.
Tiga bayi babi monyet tersebut adalah nyata dan kini masih hidup dimiliki oleh Isidorus Menis warga Kampung Delang, Nelle Wutun, Nelle, Kabupaten Sikka, NTT.
Anak hewan “aneh” itu lahir Senin 16 Agustus 2010 dari seekor babi betina yang kebetulan “akrab” dengan monyet jantan. Menurut penuturan Isidorus, babi miliknya sering “dikunjungi” oleh monyet jantan yang habitatnya tak jauh dari rumahnya.
Semula Isidorus tidak menaruh curiga terhadap babi piaraannya saat bunting. Tapi begitu babi itu melahirkan, anak anaknya mirip babi dan monyet barulah “curiga” ada sesuatu yang terjadi antara babi dan monyet.
Warga di Nelle pun geger dan menduga telah terjadi perkawinan antara babi betina dengan monyet jantan tanpa diketahui oleh pemiliknya.
Pemilik babi, Isidorus Menis mengakui monyet jantan sering bercengkerama dengan babinya yang dia ikat pada sebatang pohon asam dekat rumah. Para tetangga Isidorus juga melihat fakta yang sama. Namun, Isidorus serta warga Delang tidak yakin apakah babi itu dikawini monyet.
“Kami tidak sempat lihat babi ini pernah dikawini monyet. Tapi monyet sering kami lihat berada di atas pohon asam. Kalau kami di rumah dan agak ribut, monyet lari bertengger di atas dahan pohon asam. Kami tidak usir. Belum lama ini, monyet itu hilang dan tidak datang lagi sampai sekarang,” kata Isidorus ditulis FloresStar.
Kehadiran tiga anak bayi babi dengan wajah mirip monyet menjadi buah bibir warga setempat. Rumah Isidorus pun ramai dikunjungi warga. Mereka berkerumun dekat anak babi dan berdiskusi hangat bahwa babi itu mungkin kawin dengan monyet.
Menurut Isidorus, babi peliharannya itu baru bunting sejak bulan Februari lalu. Makanan dan minuman yang diberikan sama seperti babi-babi umumnya di kampung, berupa ubi kayu atau sisa makanan rumah.
Ini merupakan bunting kali kedua. Enam bulan sebelumnya, induk babi kampung ini beranak empat ekor yang kemudian dijual Isidorus Rp 1 juta.
Saat bunting kedua, Isidorus berharap bisa mendapat uang lebih banyak lagi dari hewan peliharaannya itu. Tujuh anak babi keluar dari rahim induknya Senin lalu. Tapi Isidorus kaget karena tiga ekor babi punya kelainan. Bentuk kepala, mulut, gigi dan kakinya tidak normal.
Ada lengkungan di bagian depan, dua kaki depan pendek dan terlipat ke dalam, jari kaki berjumlah lima sampai enam dan bibirnya sumbing. Tiga anak babi tersebut tidak bisa berdiri seperti empat ekor lainnya yang leluasa bergerak ke sana kemari dan menyusu pada induknya.
Mungkin karena bentuk tubuh tidak normal, sang induk terlihat enggan merelakan susunya diisap. Isidorus sudah mencoba mendekatkan ketiga bayi babi ke induknya, namun tak dihiraukan. Ketiga anak “monyet” itu dipisahkan dari empat ekor saudaranya yang normal.
widodo/pos-kupang.com/Tribunnews
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment